KAJIAN SISTEM PEMUATAN KENDARAAN DI ATAS KAPAL PENYEBERANGAN MILIK PT. ASDP PADA LINTASAN HUNIMUA – WAIPIRIT PROVINSI MALUKU TAHUN 2020

MUHAMMAD, RUSEDKY (2021) KAJIAN SISTEM PEMUATAN KENDARAAN DI ATAS KAPAL PENYEBERANGAN MILIK PT. ASDP PADA LINTASAN HUNIMUA – WAIPIRIT PROVINSI MALUKU TAHUN 2020. Diploma thesis, Politeknik Transportasi Sungai, Danau , Dan Penyeberangan Palembang..

[img] Text
JUDUL.pdf

Download (78kB)
[img] Text
ABSTRAKSI.pdf

Download (105kB)
[img] Text
BAB 1 - BAB 6 KKW M RUSEDKY.pdf

Download (2MB)

Abstract

ABSTRAK Pelabuhan Penyeberangan Hunimua adalah Pelabuhan Penyeberangan yang melayani lintas antar pulau dalam provinsi dengan lintasan penyeberangan Hunimua - Waipirit. Pelabuhan Penyeberangan Hunimua dikelola oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ambon. Dalam sistem transportasi keamanan dan keselamatan sangat diunggulkan sebagai bentuk pemberian jasa yang baik. Seperti halnya pengaturan dan penanganan muatan kendaraan di atas kapal. Namun, pemuatan kendaraan di atas kapal yang beroperasi di Pelabuhan Penyeberangan Hunimua belum sesuai dengan standar yang telah ditetapkan di dalam Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pengangkutan Kendaraan Di Atas Kapal dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Kewajiban Pengikatan Kendaraan Pada Kapal Angkutan Penyeberangan. Penelitian ini bertujuan untuk: 1.) Untuk Mengetahui Apakah Pengangkutan Di KMP. Rokatenda, KMP. Terubuk Dan KMP. Inelika Tahun 2020 Sudah Sesuai Dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2016 Dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2016, 2.) Untuk Menganalisis Pengangkutan Dan Kebutuhan Alat Pengikat Kendaraan Yang Dibutuhkan Oleh KMP. Rokatenda, KMP. Terubuk Dan KMP. Inelika, dan 3.) Untuk Mengevaluasi Pengangkutan Dan Kebutuhan Petugas Lashing Yang Dibutuhkan Oleh KMP. Rokatenda, KMP. Terubuk Dan KMP. Inelika. Adapun metodologi penelitian yang digunakan adalah observasi langsung ke lapangan (Field Research) dengan melakukan pengukuran terhadap jarak antar kendaraan dan alat lashing serta Kepustakaan/Dokumentasi (literature). Kemudian untuk menganalisa hal tersebut berpedoman pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pengangkutan Kendaraan Di Atas Kapal dan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Kewajiban Pengikatan Kendaraan Pada Kapal Angkutan Penyeberangan. Analisa yang akan digunakan adalah analisa pengangkutan kendaraan di atas kapal, analisa jarak antar kendaraan, dan analisa petugas pengikat kendaraan. Adapun hasil penelitian ini adalah: 1) Pemuatan kendaraan di atas penyeberangan pada lintasan Hunimua – Waipirit masih belum sesuai dengan tata cara pemuatan yang telah diatur pada Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 115 Tahun 2016 Tentang Tata Cara Pengangkutan Kendaraan Di Atas Kapal. 2) Kewajiban pengikatan kendaraan (Lashing) di atas kapal penyeberangan pada lintasan Hunimua – Waipirit masih belum sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 30 Tahun 2016 Tentang Kewajiban Pengikatan Kendaraan Pada Kapal Angkutan Penyeberangan karena tidak adanya pengikatan kendaraan di atas kapal. 3) Tidak adanya petugas lashing di atas kapal penyeberangan lintasan Hunimua – Waipirit sehingga kendaraan ditempatkan tidak sesuai dengan aturan. Kata kunci: Pemuatan, Kendaraan, Kapal. .

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: H Social Sciences > HE Transportation and Communications > NA Nautical
Depositing User: Admin
Date Deposited: 04 Aug 2021 01:19
Last Modified: 04 Aug 2021 01:20
URI: http://repository.poltektranssdp-palembang.ac.id/id/eprint/55

Actions (login required)

View Item View Item