TINJAUAN PENERAPAN GARBAGE MANAGEMENT PLAN SEBAGAI UPAYA PENCEGAHAN PENCEMARAN LAUT DI KMP. DUTA BANTEN

Banyak awak kapal yang kurang memahami bagaimana cara pengolahan dari sampah-sampah di kapal, ketika kapal sedang berlayar masih banyak para awak kapal yang membuang sampah atau limbah sembarangan ke laut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan Garbage Management Plan di KMP. Duta Banten dan faktor – faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pelaksanaan Garbage Management Plan di KMP. Duta Banten. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, melalui observasi langsung dan wawancara mendalam dengan kru kapal. Meskipun kapal memiliki dokumen dan prosedur GMP secara administratif, implementasi di lapangan gagal karena kombinasi dari keterbatasan fasilitas, rendahnya kesadaran manusia, dan lemahnya sistem pengawasan. Faktor-faktor kendala utama meliputi keterbatasan fasilitas teknis (seperti ketiadaan incinerator), rendahnya kesadaran awak kapal dan penumpang, serta lemahnya pengawasan dan penegakan aturan. Secara formal, kapal telah memenuhi persyaratan dokumen wajib sesuai MARPOL Annex V dan regulasi nasional (UU No. 17 Tahun 2008, PP No. 21 Tahun 2010, dan Permenhub No. 29 Tahun 2014). Namun, praktik di lapangan menunjukkan ketidaksesuaian yang parah, seperti pembuangan limbah berbahaya (serpihan cat dan minyak goreng) langsung ke laut, yang melanggar Regulasi 3 MARPOL Annex V. Prosedur pemilahan sampah tidak efektif, yang menyebabkan pencatatan di Garbage Record Book menjadi tidak valid. Maka dapat disimpulkan bahwa GMP di KMP. Duta Banten tidak efektif karena kegagalan dalam implementasi praktis, yang berpotensi menimbulkan sanksi hukum dan pencemaran lingkungan laut.
Kata Kunci : Pencemaran, pengelolaan, sampah, Marpol Annex V, Garbage Management Plan