EVALUASI POLA OPERASIONAL KAPAL DI LINTASAN PENYEBERANGAN KETAPANG – GILIMANUK PROVINSI JAWA TIMUR

Pelabuhan Ketapang merupakan pelabuhan strategis yang menghubungkan Pulau Jawa dan Bali, dengan intesitas arus kendaraan dan penumpang yang tinggi. Permasalahan yang terjadi antara lain tingginya nilai Load factor kapal akibat
lonjakan volume kendaraan, serta pemanfaatan teknologi informasi yang belum optimal dalam penimbangan kendaraan sehingga kapal yang beroperasi berlayar dengan kapasitas yang melebihi kapasitas angkut 100%. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola operasional kapal berdasarkan Load Factor, menentukan jumlah frekuensi keberangkatan kapal dan perencanaan jadwal yang sesuai dengan tingginya permintaan pengguna jasa, serta menganalisis pemanfaatan sistem jembatan timbang yang berada di Pelabuhan Ketapang dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif deskriptif. Berdasarkan hasil analisis perhitungan diperoleh rata-rata Load factor keberangkatan kendaraan sebesar 131% dan untuk penumpang sebesar 28%
sedangkan rata-rata Load factor kedatangan kendaraan sebesar 138% dan penumpang sebesar 31%. Dengan jumlah 28 kapal yang beroperasi setiap hari dan jumlah keberangkatan 224 tip/hari membuat jadwal kapal yang melayani lintasan Ketapang-Gilimanuk belum sesuai dengan tingginya volume kendaraan, sehingga perencanaan penjadwalan ulang dan penambahan frekuensi keberangkatan menjadi 242 trip/hari dengan 30 kapal/hari. Peningkatan dan pemanfaatan sistem jembatan
timbang dan penambahan sistem Weight in Motion (WIM) yang terintegrasi dengan Dashboard operator mampu memberikan informasi real-time mengenai berat muatan kendaraan serta golongan kendaraan, sehingga mendukung keputusan operasional yang lebih akurat untuk mencegah kelebihan muatan serta menjamin keselamatan pelayaran.