TINJAUAN PENGANGKUTAN KENDARAAN ELEKTRIK DI KMP. PORTLINK III PADA PELABUHAN PENYEBERANGAN MERAK PROVINSI BANTEN

Peningkatan penggunaan kendaraan elektrik di Indonesia yang mencapai 211% pada awal tahun 2025 menimbulkan tantangan baru bagi keselamatan transportasi laut, khususnya pada kapal penyeberangan. Penelitian ini bertujuan untuk meninjau kesesuaian pengangkutan kendaraan elektrik di KMP. Portlink III di Pelabuhan Penyeberangan Merak terhadap ketentuan yang diatur dalam Surat Edaran Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Nomor SE-DJPL 12 Tahun 2024. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan pendekatan gap analysis, yaitu membandingkan kondisi eksisting di lapangan dengan regulasi yang berlaku. Data diperoleh melalui observasi, pengukuran, dokumentasi dan penyebaran kuesioner kepada regulator serta awak kapal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa KMP. Portlink II telah menyediakan design stowage area untuk kendaraan elektrik, namun implementasinya belum sepenuhnya sesuai dengan ketentuan. Selain itu, pengawasan dari regulator terhadap implementasi di lapangan masih kurang intensif. Kesimpulannya, pengangkutan kendaraan elektrik di KMP. Portlink III masih memerlukan peningkatan signifikan, baik dari sisi fasilitas keselamatan, penataan muatan, maupun pengawasan. Rekomendasi penelitian ini meliputi perbaikan desain area penempatan kendaraan elektrik, pengadaan peralatan keselamatan sesuai regulasi, peningkatan pelatihan awak kapal, serta penguatan mekanisme pengawasan oleh regulator.
Kata Kunci: Kendaraan Elektrik, Design Stowage Area, SE-DJPL 12/2024