UPAYA PENINGKATAN BUDAYA KESELAMATAN DALAM MENCEGAH KECELAKAAN KERJA DI KMP. LEGUNDI

Kecelakaan kerja di KMP. Legundi, seperti terjepit rampdoor, jatuh dari ketinggian, serta penggunaan alat pelindung diri (APD) yang tidak sesuai, menunjukkan lemahnya penerapan budaya keselamatan di lingkungan kerja kapal. Hal ini disebabkan oleh rendahnya kesadaran awak terhadap pentingnya keselamatan serta kurangnya pengawasan dalam menjalankan prosedur kerja aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor penghambat dalam pelaksanaan budaya keselamatan dan merumuskan langkah-langkah strategis untuk mencegah kecelakaan kerja. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi langsung, wawancara terhadap tujuh awak kapal, serta dokumentasi kegiatan selama 12 bulan praktik laut di KMP. Legundi. Data dianalisis untuk melihat keterkaitan antara perilaku awak dan tingginya potensi risiko kecelakaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hambatan utama dalam penerapan budaya keselamatan meliputi ketidaknyamanan penggunaan APD, kurangnya pengadaan alat yang layak, lemahnya pengawasan perwira, serta minimnya disiplin dan kesadaran awak kapal terhadap prosedur keselamatan. Penelitian ini menyimpulkan bahwa budaya keselamatan belum sepenuhnya tertanam dalam perilaku kerja sehari-hari. Oleh karena itu, tindakan pencegahan yang direkomendasikan meliputi pengadaan APD yang sesuai dan nyaman, pelatihan dan sosialisasi keselamatan secara rutin, penegakan SOP dan permit to work, serta peningkatan pengawasan dan pembinaan kedisiplinan awak kapal secara berkelanjutan
Kata Kunci: Budaya Keselamatan, Kecelakaan Kerja, APD, SOP, ISM Code