ANALISIS PEMUATAN DAN PENGIKATAN KENDARAAN PADA KMP. MARINA PRATAMA DI LINTASAN GILIMANUK-KETAPANG

Pelabuhan penyeberangan Gilimanuk merupakan salah satu pelabuhan ramai di Indonesia yang menghubungkan Pulau Bali dengan Pulau Jawa melalui lintasan Gilimanuk–Ketapang. proses pemuatan dan pengikatan kendaraan di atas kapal KMP. Marina Pratama yang beroperasi pada lintasan Gilimanuk–Ketapang. Latar belakang penelitian ini adalah insiden tergulingnya truk bermuatan kayu pada 14 Mei 2025 yang disebabkan oleh tidak adanya pengikatan kendaraan sesuai standar keselamatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah proses pemuatan dan pengikatan kendaraan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 30 Tahun 2016 dan PM 115 Tahun 2016. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif melalui observasi lapangan, wawancara, dokumentasi, dan studi pustaka. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak pelanggaran prosedur, seperti kendaraan tidak diikat dengan alat lashing, tidak adanya petugas khusus untuk melakukan pengikatan, serta kondisi ruang muat yang tidak steril dan licin karena ceceran oli. Selain itu, banyak penumpang tetap berada di dalam kendaraan saat kapal berlayar, yang berisiko terhadap keselamatan. Faktor cuaca buruk seperti angin kencang dan ombak tinggi juga memengaruhi kestabilan kendaraan di atas kapal. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kurangnya alat, pelatihan, dan pengawasan menjadi penyebab utama kecelakaan tersebut. Oleh karena itu, operator kapal perlu menyediakan peralatan pengikat yang memadai, melakukan pelatihan rutin bagi petugas, dan memperketat pengawasan agar keselamatan pelayaran lebih terjamin.
Kata kunci: Pemuatan, Pengikatan, Lashing, Keselamatan, Penyeberangan.