TINJAUAN TATA CARA PENGANGKUTAN KENDARAAN DI KMP. BARONANG DI LINTASAN BASTIONG – SOFIFI PROVINSI MALUKU UTARA

Pelabuhan Penyeberangan Bastiong adalah pelabuhan penyeberangan yang dikelola oleh PT. ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ternate yang melayani 9 (Sembilan) lintasan penyeberangan dan di layani oleh 8 (delapan) kapal ferry tipe Ro-Ro (Roll on-Roll off). Salah satu lintasan komersil yang berada di Pelabuhan Penyeberangan Bastiong adalah lintasan Bastiong – Sofifi dengan jarak pelayaran yaitu 14 mil laut dan memiliki waktu tempuh 2 jam dengan kecepatan rata - rata 8 knot .
Lintasan Bastiong – Sofifi merupakan lintasan yang mempunyai trip terbanyak yaitu 7 trip dalam sehari, maka dari itu sangatlah memungkinkan bahwasannya intentitas penumpang maupun kendaraan yang di angkut lebih banyak daripada lintasan lainnya. Sehingga banyak di temukannya tata cara pengangkutan yang tidak sesuai dengan PM 115 Tahun 2016 yang meliputi : Penimbangan sebelum muat ke atas kapal, informasi mengenai berat dan jenis muatan, jenis dan jumlah alat pengikat yang di pakai, jarak titik tempat mengikat kendaraan, jarak antar kendaraan serta sterilisasi ruang kendaraan dari penumpang.
Berdasarkan hasil analisa permasalahan pada KMP. Baronang, masih ditemukannya beberapa masalah seperti tidak tersedianya jembatan timbang di Pelabuhan Penyeberangan Bastiong, informasi mengenai berat dan jenis muatan yang tidak di lampirkan ketika kendaraan muat ke atas kapal, jenis dan jumlah alat pengikat yang tidak sesuai dengan peraturan yang telah di tetapkan, jarak antar kendaraan yang saling berdekatan serta kondisi ruang kendaraan yang tidak steril dari penumpang selama pelayaran. Maka dari itu, perlu di analisa lebih lanjut mengenai tata cara pengangkutan agar sesuai dengan PM 115 Tahun 2016 kapal agar keamanan dan keselamatan tetap terjaga selama pelayaran.

Kata Kunci: Pelabuhan , Kapal, Lashing, Pengangkutan , Trip, Keamanan