EVALUASI KEBUTUHAN RAMBU PERAIRAN DARATAN DI ALUR SUNGAI MENTAYA LINTAS SAMPIT-SAMUDA DI KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR PROVINSI KALIMANTAN TENGAH

Kabupaten Kotawaringin Timur merupakan salah satu wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah yang mempunyai wilayah seluas 16,796 km2 dan terbagi menjadi 17 (tujuh belas) kecamatan. Kabupaten ini mempunyai 3 (tiga) sungai besar salah satunya adalah Sungai Mentaya yang memiliki panjang 60 km sebagai jalur transportasi sungai yang menghubungkan antar wilayah Kabupaten untuk pengangkutan penumpang dan barang/sumber daya alam khususnya Kabupaten Kotawaringin Timur.
Untuk meningkatkan aksesibilitas antar kecamatan yang terpisahkan oleh Sungai Mentaya maka angkutan sungai sangat berperan penting dalam kehidupan masyarakat Sampit. Pemeliharaan, pengawasan terhadap alur pelayaran dan fasilitas alur pelayaran berupa rambu perairan daratan di Sungai Mentaya lintas Sampit-Samuda perlu dievaluasi kembali karena teradapat titik titik lokasi rawan tertentu yang belum memiliki rambu kemudian rambu perairan daratan yang rusak dan juga hambatan-hambatan yang tentunya dapat menganggu dan membahayakan kegiatan dalam berlayar.
Berdasarkan hasil dari survey dan analisa maka perlu diadakan evaluasi kebutuhan rambu perairan daratan dalam memenuhi kebutuhan fasilitas alur pelayaran dan juga pembebasan dan pembersihan terhadap kondisi alur pelayaran yang ada agar nantinya dapat memenuhi kebutuhan akan rambu perairan daratan yang bebas dari hambatan yang aman untuk dilayari agar nantinya nahkoda kapal mengetahui dengan jelas alur yang akan di lewati dengan bantuan rambu perairan daratan serta sebagai pemberi informasi berupa larangan, petunjuk, peringatan dan kewajiban bagi kapal sebagai penunjang keselamatan pelayaran.

Kata Kunci : Rambu Perairan Daratan dan Kondisi Alur Pelayaran